Drama Korea "Pride and Prejudice", sebuah review.
Seperti review drama Korea "Justice" yang kutulis beberapa waktu lalu, review drama Korea "Pride and Prejudice" ini juga seperti itu. Hanya quotes berbobot dari drama tersebut, tidak membahas jalan ceritanya. Seperti "Justice", drama ini juga bukan cerita romans percintaan, walau ada sedikiiiiit bumbunya, karena drama "Pride and Prejudice" ini berlatar tentang intrik yang terjadi di antara jaksa. Drama yang serius, yang bahkan pemain seniornya yaitu Choi Min soo, mengatakan bahwa dibutuhkan kecerdasan untuk dapat mengikuti drama ini. Jadi buat yang tidak suka cerita berat nan serius, apalagi mencari cerita percintaan, drama ini tidak cocok sama sekali.
Baiklah, berikut adalah beberapa "pengetahuan" yang bisa diambil dari drama "Pride and Prejudice" ini.
---
Kalau kau Hakim, kau akan dihormati.
Kalau kau Jaksa, kau akan mendapat kekuasaan.
Kalau kau Pengacara, kau akan mendapatkan uang (kekayaan).
---
Beda polisi dan jaksa di Korea Selatan:
Jaksa akan menanyakan kembali kepada tersangka, terkait informasi/pengakuan yang sudah disampaikan kepada polisi. Polisi hanya melakukan penyelidikan dasar untuk menemukan pelakunya, sedangkan jaksa melihat pada apakah yang diperbuat tersangka merupakan kejahatan melawan hukum. Seandainya tersangka sudah menceritakan semuanya kepada detektif/polisi pun, secara rinci itu adalah tugas kejaksaan.
---
Jika kau tertangkap, pilihan pertama adalah melarikan diri, pilihan kedua adalah menyerah, pilihan ketiga adalah menggunakan koneksi. Jika tidak mempunyai koneksi tetapi tidak bisa melarikan diri, maka katakan kau tidak melakukannya, kau tidak tahu, atau kau tidak ingat.
---
Sikap atasan yang baik ketika ada anak buahnya yang mengadukan rekan kerjanya: menampung aduan lalu menasihati si pengadu (bahkan keras kalau perlu) agar tidak menjadi pengadu, kepada yang diadukan juga menasihati (dengan keras kalau perlu) agar tidak mengulangi kecerobohan yang membuat orang mengadukannya. Antara pengadu dan yang diadukan dipanggil secara terpisah.
---
Tips menjadi atasan yang melesat cepat karirnya: berdayakan anak buah tetapi jangan biarkan mereka bersinar, ambil kredit dari pekerjaan mereka untuk membuatmu bersinar. (Hahaha... Licik)
---
Tips menjadi middle man yang baik: ketika atasan menegur anak buah yang menjadi tanggungjawab kita, maka kita harus membela anak buah (tentu saja kesalahannya tidak fatal) dan meminta hak menegur anak buah karena kitalah yang berhak menegur langsung anak buah yang menjadi tanggungjawab kita itu.
---
Sebuah dialog panjang antara Kepala Jaksa Moon (Choi Min soo 👨) dengan Jaksa Goo (Choi Jin hyuk 👦):
👨: Lalu, kau ingin menangkap Park Soon bae?
👦: Ya. Dia ada di sana ketika penyelidikan pembunuhan di motel. Dia juga ada di sana ketika terjadi kecelakaan Kang soo. Aku yakin Park Soon bae terlibat. Kali ini kita tidak bisa membiarkan dia pergi. Jadi tolong setujui Surat Perintahnya.
👨: Tutup kasus itu.
👦: Dia bahkan mengirim bunga kepada Jaksa Han.
👨: Kubilang tutup.
👦: Apa Anda benar-benar tidak menyadari situasinya? Dia mengirimkan ancaman.
👨: Kubilang tutup kasus itu!
👦: Apa Anda tidak tahu malu?
👨: Kau.. sementara kau berada di tanganku, kau harus menutupnya secara diam-diam. Jika kau ingin hidupmu selamat.
👦: Kang soo, 15 tahun yang lalu, apa ini sebabnya Anda menculiknya? Para anggota Jaksa Khusus, Anda mencoba untuk menyelamatkan mereka. Siapa yang mengeluarkan perintah? Apa Anda orang yang memerintahkan untuk menutup kasus tabrak lari itu? Atau apa itu pihak Deputi Oh?
👨: Jika kau tahu, kau akan menangkapnya? Kasus korupsi ini, kau ingin menangkap pelaku dengan buktimu, bukan? Tapi masalahnya, jika kau menemukan seseorang yang lebih kuat daripadamu, hindari itu diam-diam.
👦: Tetapi jika jaksa menghindarinya, maka siapa yang akan menangkap seseorang yang kuat?
👨: Kau tidak bisa menangkap mereka.
👦: Tapi tetap Anda lakukan. Anda menangkap mereka. Anda mengungkap mereka yang menerima dana itu.
👨: Kita bukanlah orang yang menangkap mereka. Kita bukanlah orang yang mengungkap dana itu. Hwa Young adalah orang yang melakukannya. Hwa Young menggunakan jaksa untuk menyelamatkan muka dari fitnah. Kau... Kau pikir menangkap orang2 jahat hanya masalah keterampilan, bukan? Jangan salah paham. Semua orang jahat yang berhasil kau tangkap itu, karena mereka kurang kuat darimu. Apa kau tahu apa yang kau butuhkan untuk menangkap orang2 yang berkuasa? Ijin dari orang kuat lainnya. Jika kau tidak mempunyai itu, tidak peduli betapa keras jaksa mencoba, jaksa tidak akan bisa menangkap mereka.
👦: Ijin semacam itu, bagaimana jika Aku tidak membutuhkannya?
👨: Itu artinya kau siap mati. Atau kau akan terluka. Dan masalahnya, itulah caranya selama profesi ini ada.
---
Dialog antara ayah (👴) dan anak (Jaksa Goo, 👦) yang mengharukan, juga full of wisdom:
👦: Makan yang banyak, ayah. Jika ayah hidup begini, Aku akan kasihan.
👴: Tidak ada yang perlu dikasihani. Lihatlah ada begitu banyak makanan, jadi jangan berkata seperti itu. Aku tidak iri apapun di dunia ini bahkan jika Aku hidup seperti ini. Orang bilang, uang dan ketenaran itu baik, tapi bagi ayah, itu tidak ada apa2nya dibanding anak yang pintar.
👦: Anak pintar?
👴: Kau tumbuh sendiri dengan baik. Kau memberiku alasan untuk berangkat bekerja dengan tenang. Itu bukan sesuatu yang setiap orang bisa lakukan.
👦: Ayah juga melakukan sesuatu yang orang lain tidak bisa lakukan.
👴: Memangnya apa yang sudah ayah lakukan?
👦: Semuanya. Ayah memberiku makan, membesarkanku, dan memakaikanku baju. Ayah melakukan semuanya.
👴: Apa setiap ayah tidak melakukan hal itu?
👦: Dan.. ayah menguburkannya.. kejahatan yang kulakukan.
👴: Memangnya kejahatan apa yang kaulakukan?
👦: Ayah tahu apa yang terjadi di pabrik itu.
👴: Lalu kita harus bagaimana?
👦: Apa itu benar-benar tidak ada hubungannya dengan kita?
👴: Iya.
👦: Maafkan Aku ayah. Aku telah membuat segalanya sulit bagimu. Aku bahkan tidak tahu semua itu.
👴: Sudah kubilang bahwa itu tidak ada hubungannya dengan kita. Bahkan jika ada hubungannya dengan kita, itu bukan kau, tapi ayah. Bahkan jika itu ayah, kau tidak tahu apapun tentang hal itu. Seorang anak, harus berpura2 tidak mengetahui kejahatan yang dilakukan orang tua mereka. Itu namanya berbakti.
👦: Jika itu sesuatu yang harus dilakukan maka aku akan berpura2 tidak tahu. Tapi itu...
👴: Jika itu dosamu, ayah sudah mati! Jadi percayalah pada ayah. Jangan katakan apapun lagi.
👦: ðŸ˜
---
Dialog antara Kepala Jaksa Moon (👨) dengan Jaksa Goo (👦), ketika Jaksa Goo bermaksud mengundurkan diri karena merasa sudah membunuh penculik Kang soo ketika SMA dulu.
👨: Orang semacam itu memang pantas mati. Bagaimana bisa dia melakukan itu pada anak kecil?
👦: Sebagai jaksa, saya terus memikirkannya.
👨: Dokter juga kadang 'membunuh' pasien. Hukum juga sama. Kita memegang garis kehidupan orang lain. Kita tidak bisa menyelamatkan orang sepanjang waktu.
👦: Tapi kasus ini berbeda.
👨: Kasus ini memang berbeda. Kau membunuh seseorang, tapi kau juga menyelamatkan seseorang. Kau melakukannya untuk menyelamatkan Kang soo dan dirimu sendiri. Hukum menyebut itu membela diri. Hal ini tidak dianggap sebagai kejahatan. Jadi kau tidak bersalah. Apa kau mengerti? Aku sudah menduga kau akan bicara tentang hal ini, tetapi jika hukum mengatakan bahwa kau tidak bersalah maka kau tidak bersalah. Seorang jaksa harus tahu bagaimana untuk menerima keputusan yang dibuat oleh Hukum. Tapi jika kau masih merasa buruk, maka tangkaplah orang jahat sebanyak mungkin. Lalu hiduplah dengan baik. Apa kau mengerti?
---
Demikian quotes yang menambah "pengetahuan" dari drama "Pride and Prejudice". Jadi, dari menonton drama Korea pun kita bisa mendapat pengetahuan berbobot, tidak melulu hanya memandangi wajah2 rupawan pemainnya saja. Walaupun pemain rupawan tentu saja tidak ada salahnya dan itu nilai plus dari sebuah drama.
Apalagi Choi Jin hyuk memang ganteng bangeeetttt. Sambil melihat yang ganteng2, juga belajar sesuatu Kan? Hahaha.
Komentar
Posting Komentar