Biasa saja
Covid19 membuat orang secara tidak sadar menjadi lupa akan Tuhannya. Secara tidak sadar ya. Lewat keluhan2, ketakutan2, dan sebagainya. Banyak netizen yang komentar/nggrundel begini: buat apa saya 2 bulan stay at home kalau masih banyak yang keluyuran dibiarkan begitu saja, pemerintah tidak tegas, pengorbanan saya rasanya sia-sia. Komentar seperti itu banyak Aku jumpai di sosial media. Menurutku itu bentuk peritungan dan mengumumkan kebodohannya. Kok bisa? Begini ya, 2 bulan di rumah saja itu bukan pengorbanan, untuk diri sendiri kok peritungan, kalaupun itu pengorbanan, untuk diri sendiri kok ga mau berkorban, untuk diri sendiri loh, bukan untuk orang lain, kalau ada imbasnya ke orang lain, itu sekedar collateral effect saja, tidak usah dipikirkan. Juga tidak ada yang sia-sia. Karena ketika 2 bulan di rumah saja itu, misalnya kita sering keluyuran, siapa bisa jamin kita tidak terkena virus, jangan2 kita termasuk orang yang tidak kuat, ikut2an seperti yang lain keluyuran eh kena